Selasa, 01 Oktober 2013

Artikel dan Opini

sebuah artikel dari kompas.com tentang:

Marzuki: Jangan Kaitkan Mobil Murah dengan Kemacetan


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengatakan, sebaiknya tidak dikaitkan antara memajukan industri otomotif oleh pemerintah pusat dan kemacetan di kota-kota besar. Menurut Marzuki, mengatasi kemacetan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Hal ini terkait polemik produksi low cost green car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan. Kebijakan itu ditentang berbagai pihak, salah satunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Alasan utamannya, LCGC bakal menambah parah kemacetan di kota besar seperti Jakarta.


"Kewajiban pemerintah daerah untuk menyiapkan jalan, transportasi umum dengan sebaik-baiknya. jangan dikaitkan dengan industrialisasi ini ngawur kita," kata Marzuki di Jakarta, Sabtu (21/9/2013).

Marzuki mengatakan, pemerintah harus segera mengembangkan industri untuk menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015. Misalnya, jika unggul dalam bidang otomotif, kata dia, maka perlu dikembangkan.

"Kita nanti ada pasar tunggal pada tahun 2015. Jangan nanti pasar ASEAN justru dipenuhi oleh mobil-mobil produk dari negara ASEAN lainnya. Kalau begitu, kita berbahaya nantinya. Kalau kita tidak siap, kita juga akan terima mobil murah dari negara lain. Mau tidak mau, suka enggak suka loh," kata politisi Partai Demokrat itu.

Marzuki menambahkan, industri mobil murah juga bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi serta membuka lapangan kerja. Jadi, kata dia, jangan dikaitkan dengan kemacetan.

Ketika ditanya apakah program mobil murah itu bertolak berlakang dengan keinginan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak, Marzuki menjawab, tidak perlu berbicara jangka pendek soal BBM.

"Jangan kita bicara jangka pendek. Ini 2015, kurang dari 2 tahun. Bicara kemacetan itu tugas kita semua, khususnya kepala daerah. Transportasi umum ya disiapkan. Jadi enggak usah diributkan soal industrialisasi. Diributkan, ini membuat rakyat kita jadi bodoh," kata Marzuki.

Jadi, menurut Anda, Jokowi lepas tanggung jawab mengatasi kemacetan? "Saya gak mau komentar itu," jawab kandidat Konvensi Calon Presiden Demokrat itu.

sumber: http://nasional.kompas.com/read/2013/09/21/1501337/Marzuki.Jangan.Kaitkan.Mobil.Murah.dengan.Kemacetan

-------------------------------------------------------------------

Opini yang bisa saya berikan terkait artikel diatas adalah, sejujurnya saya sedikit tidak setuju tentang adanya mobil murah karena sudah terlalu banyak kendaraan yang ada di Indonesia khususnya kota Jakarta. Seperti yang telah diketahui kemacetan di kota Jakarta sangat memusingkan apalagi disaat jam berangkat kantor dan pulang kantor. Seharusnya pemerintah memikirkan transportasi umum yang menurut saya masih kurang dari kata aman dan nyaman. Di Indonesia transportasi umum masih belum diprioritaskan, masih banyak bus-bus, metromini, angkutan umum dan transportasi umum lainnya yang sudah tidak layak jalan tetapi masih saja dioperasikan. Transportasi umum seperti itulah yang membuat masyarakat enggan menggunakan jasa transportasinya, karena kurang aman dan nyaman. Semestinya pemerintah memberikan anggaran yang lebih untuk memperbaiki transportasi umum dibandingkan membuat mobil murah yang akan membuat kemacetan bertambah parah dan penggunaan BBM yang semakin banyak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar