Pertumbuhan Individu
1.
Pengertian
Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum”
yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu
bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan
sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian
pendapat Dr. A. Lysen.
2.
Pengertian
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya
ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran
fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara
simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara,
emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan
manusia yang utuh.
3.
Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a.
Faktor Dalam
(Internal)
·
Gen
Gen adalah ubstansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari
induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan
sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk
hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan,
tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan
berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan
dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat
penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola
pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh
faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam
pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas
berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya
sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak
sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga
ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang
baik dan dipelihara di lingkungan yang
sesuai.
·
Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun
kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata
dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup beragam jenisnya.
a.
Faktor Luar
(Eksternal)
·
Makanan atau
Nutrisi
Makanan Merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa
pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang
diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan.
·
Mempengaruhi
individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
·
Faktor
eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Fungsi Keluarga
1.
Fungsi
Keluarga
Ada lima fungsi yang dapat
dijalankan dalam suatu keluarga, menurut Effendi (1998) yaitu:
1.
Fungsi
Biologis
a.
Untuk meneruskan
keturunan.
b.
Memelihara dan
membesarkan anak.
c.
Memenugi kebutuhan
gizi keluarga.
d.
Memelihara dan
merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
a.
Memberikan kasih
saying dan rasa aman.
b.
Memberikan perhatian
diantara anggota keluarga.
c.
Membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga.
d.
Memberikan indentitas
keluarga.
2.
Fungsi
Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah lalu sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya.
3.
Fungsi
Ekonomi
a.
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
c.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua,
dan sebagainya.
4.
Fungsi
Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
Individu, Keluarga, dan
Masyarakat
1 1. Pengertian Keluarga
Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga.
Menurut Sigmund Freud
keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Lain halnya
Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pda hasrat
atau nafsu berkuasa.
Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai
hasil faktor-faktor politik , ekonomi dan keluarga.
Ki Hajar Dewantara
sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki,
esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itub untuk
memuliakan masing-masing anggotanya.
2 2. Pengertian
Masyarakat
Masyarakat merupakan salah
satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah
inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri
berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi,
kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia
yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang
sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Ada beberapa pengertian masyarakat, yaitu:
a.
Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
b.
Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas
yang sama.
c.
Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan
suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
d.
Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif
lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka
menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
e.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt,
masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
f.
Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu
struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
1 3.Dua Golongan Masyarakat
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu:
a. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan
masyarakat sederhana pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut perbedaan
jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal
tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang
wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas saat itu.
b.
Masyarakat maju.
Masyaralat maju memiliki berbagai macam kelompok sosil, atau lebih dikenal
dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan tercapai.
1.
Masyarakat non industri
Terbagi
menjadi dua kelompok :
a. Kelompok
Primer
Dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Biasa disebut
juga dengan kelompok “face to face group”, sebab para anggota kelompok sering
berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
b. Kelompok
sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja
antaranggota kelompok diluar atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional,
Obyektif.
2.
Masyarakat industri
Masyarakat yang pembagian
kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat
semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan
antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi
sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat industri. Otonomi sejenis
dapat diartikan dengan kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Hubungan
antara Individu keluarga dan masyarakat
1. Makna Individu
Manusia adalah
makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat
dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan
antara jiwa dan raganya. Para ahli Psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu
merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan,
sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan
jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya
aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang
lain.
Contoh: Manusia
sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan
jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan
saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu
keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya. Suatu keindahan ia kagumi dan ia nikmati melalui indera mata dan
indera perasaan yang berbaut menjadi satu
kesatuan. Tegasnya,
apabila kita mengamati sesuatu, maka kita bukan hanya melihat sesuatu dengan
alat mata kita saja, melainkan juga seluruh minat, dan perhatian yang kita
curahkan kepada objek yang kita amati itu. Minat dan perhatian ini sangat
dipengaruhi oleh niat dan kebutuhan kita pada waktu itu. Dalam pengamatan suatu
objek tersebut keseluruhan jiwa raga kita terlibat dalam proses pengamatan itu,
dan tidak hanya indera mata saja.
2. Makna Keluarga
keluarga
adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu
mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itub untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
1 3. Makna
Masyarakat
masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut.
1 4. Hubungan Antara Individu,
Keluarga dan Masyarakat
Aspek
individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak
ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan
perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai
lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan
sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang
individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat
menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu
masyarakat tersebut.
Urbanisasi
1. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu
proses pengkotaan suatu wilayah. proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam
dua pengertian. pengertian pertama, adalah merupakan suatu perubahan secara
esensial unsur fisik dan social ekonomi budaya wilayah karena percepatan factor
ekonomi. Contohnya adalah daerah cibinong dan bontang yang berubah dari desa ke
kota karena adanya kegiatan industri. Pengertian kedua adalah banyak penduduk
yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarikan di kota, misal
kesempatan kerja. (ilmu lingkungan)
Urbanisasi adalah suatu proses perubahan
masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah non-urban menjadi urban. secara
spasial, hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi dan spesifikasi
pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian pemukim dan fasilitas
yang tidak proporsional. (Ir. Triatno Yudo Harjoko)
Urbanisasi adalah suatu proses pembentukan
kota, suatu proses yang digerakkan oleh perubahan structural dalam masyarakat
sehingga daerah-daerah yang dahulu merupakan daerah pedesaan dengan struktur
mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan masyarakat lambat laun
atau melalui proses yang mendadak memperoleh sifat kehidupan kota. (Dr. PJM
Nas)
Urbanisasi menyangkut adanya gejala
perluasa pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi,
social dan psikologi. (Dr. PJM Nas)
Urbanisasi adalah persentase penduduk
perkotaan. Urbanisasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pertumbuhan alami
penduduk daerah perkotaan, migrasi dari daerah perdesaan ke daerah perkotaan,
dan reklasifikasi desa perdesaan menjadi desa perkotaan. Proyeksi penduduk
daerah perkotaan pada proyeksi ini tidak dilakukan dengan membuat asumsi untuk
ketiga faktor tersebut, tetapi berdasarkan perbedaan laju pertumbuhan penduduk
daerah perkotaan dan daerah perdesaan (Urban Rural Growth Difference/URGD).
(Wikipedia)
2. Proses Terjadinya Urbanisasi
“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar